Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi
Maluku kini bersiap-siap untuk naik kelas dari Unit Pengelola Bandar
Udara (UPBU) Kelas 3 menjadi UPBU Kelas 2, seiring dengan meningkatnya
permintaan akan angkutan pesawat udara dari dan ke daerah itu.
Kepala Bandara Karel Sadsuitubun, Anwar Hamid, mengemukakan bahwa pihaknya kini sedang menyiapkan persyaratan dan memproses untuk naik menjadi UPBU Kelas 2. “Fasilitas dan kelaikan Bandara Karel Sadsuitubun ini sudah layak menjadi UPBU Kelas 2,” kata Anwar kepada Tim Majalah Bandara.
Dia mengatakan pengelola Bandara Karel Sadsuitubun kini terus meningkatkan kualitas pelayanana serta melengkapi fasilitas bandara untuk memberikan kenyamanan yang lebih terhadap pengguna jasa kebandaraan.
Anwar Hamid mengatakan bahwa Bandara Karel Sadsuitubun saat ini memiliki panjang landasan pacu (runway) 2.350 meter dan apron 204 x 132 meter. “Apron dapat menampung empat pesawat jenis ATR atau dua unit pesawat jenis Boeing, “ujarnya.
Saat ini, katanya, pesawat komersil yang mendarat di Bandara Karel Sadsuitubun hanya jenis ATR. Namun demikian, bandara ini juga bisa didarati oleh pesawat jenis Boeing.
Dia menjelaskan bahwa pergerakan pesawat (movement) di Bandara Karel Sadsuitubun relatif tinggi yaitu mencapai 12 kali sehari. “Pesawat milik AURI Boeing Seri 200 dan Hercules sering mendarat di sini, status pelayanan lalu lintas udaranya pun sudah ADC (Aerodrome Control Tower),” ujar Anwar.
Menurut Anwar, Langgur memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. “Dengan adanya bandara tersebut, maka akan memudahkan akses keluar masuk wisatawan ke Langgur, sehingga mendukung industri pariwisata di daerah sekitar, “katanya.
Dengan adanya transportasi udara di daerah ini, menurut dia, tentu akan mendukung perkembangan industri pariwisata karena memudahkan wisatawan untuk keluar masuk Langgur. “Bandara adalah gerbang utama masuk ke suatu daerah,” katanya.
Tidak dipungkiri, bahwa dengan adanya bandara dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut, begitu pun dengan Langgur. “Dengan adanya Bandara Karel Sadsuitubun, perekomian daerah tersebut pun melaju dengan cepat.”
Bandara Karel Sadsuitubun, katanya, tidak hanya sebagai sarana transportasi udara di daerah itu. Tapi, kata Anwar Hamid, kehadirannya turut memacu pertumbuhan industri pariwisata dan meningkatkan perekonomian daerah yang sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan.
Bandara Karel Sadsuitubun merupakan induk dari bandara-bandara yang berada di Maluku Tenggara. Pesawat yang terbang dari dan ke Bandara Karel Sadsuitubun yakni Garuda Indonesia, Wings Air, dan Trigana.
Pada tahun 2018, katanya, Bandara Karel Sadsuitubun rencananya akan melakukan pengembangan dengan merenovasi terminal dan gedung kargo guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kebandaraan. B
Tidak ada komentar :
Posting Komentar